Dalam merancang pakaian, Dwi Iskandar sejak lama telah tertarik dengan bahan dan pola etnis dan selalu menggabungkan kain traditisional dengan desain kontemporer yang unik. Kecintaan sang perancang busana terhadap budaya, seni, dan kain tradisional Indonesia tercermin dalam setiap karyanya.
Di luar itu, dia sangat antusias terhadap proyek keberlanjutan (sustainability), dimana menggabungkan konsep daur ulang ke dalam karyanya. Proyek ini juga melibatkan Yohan Tangkesalu, seorang pengusaha yang dikenal oleh publik karena upayanya untuk memperkenalkan budaya asalnya, Toraja serta mendukung dalam penelitian untuk daerah Toraja.
General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet mengatakan, sebagai resor bintang lima yang dikenal dalam memberikan penghormatan kepada keanekaragaman budaya dan bangsa, The Apurva Kempinski Bali terus menunjukkan dedikasi terhadap budaya Indonesia.
Menurut dia, selama setahun, perayaan Unity in Diversity telah dirancang untuk menampilkan semua pulau besar di Indonesia. Sepanjang tahun identitas budaya daerah seperti kegiatan holistik, citarasa tradisional, serta cerita dan kerajinan tangan dari masing-masing daerah dimasukkan ke dalam pengalaman tamu.
Untuk mendukung program ini, Dwi Iskandar juga mengambil peran dalam menciptakan seragam khusus yang ekskusif digunakan oleh Lady in Red dari The Apurva Kempinski Bali. Lady in Red adalah duta representatif dari Hotel Kempinski yang ada di setiap hotel Kempinski di seluruh dunia.
"Kami benar-benar merasa terhormat dapat bekerja dengan Dwi Iskandar. Kami memiliki visi yang sama, maka dari itu kami dapat menghasilkan kolaborasi yang luar biasa ini," ujar Vincent Guironnet.