Asal-usul Nama Kota Banyuwangi
Legenda setempat mengatakan pada zaman dahulu bagian timur pulau Jawa ini dipimpin oleh seorang raja, bernama Prabu Sulahkromo. Dalam menjalankan pemerintahannya ini, sang raja dibantu dengan seorang patih yang terkenal gagah dan berani, bernama Patih Sidapekso.
Patih Sidapekso ini, memiliki istri dengan paras yang sangat elok. Tak hanya itu budi bahasanya pun sangat lembut, bernama Sri Tanjung.
Singkat cerita, karena kecantikan Sri Tanjung ini maka Raja amat tergila-gila padanya dan muncul rencana picik sang raja. Dia menugaskan Patih Sidapekso untuk menuntaskan suatu tugas yang tidak mungkin bisa dicapai seorang manusia.
Sepeninggal sang Patih, Raja banyak memfitnah dan merayu Sri Tanjung. Namun, karena cintanya yang tulus pada sang Patih dia menolak segala niat busuk sang raja. Namun, sikap patuhnya ini justru ditanggapi dengan amarah oleh sang suami.
Sampai-sampai diseretlah Sri Tanjung ke tepi sungai yang keruh dan kumuh. Tak bisa lagi menahan diri, dia kemudian segera menikam sang istri menggunakan kerisnya ke bagian dada Sri Tanjung.
Namun sebelum Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung, sang istri mengungkapkan sebagai bukti kejujuran, kesucian dan kesetiannya dia rela dibunuh dan agar jasadnya diceburkan ke dalam sungai keruh itu, apabila darahnya membuat air sungai berbau busuk maka dia telah berbuat hal tak pantas, tetapi jika air sungai berbau harum maka dia tidak bersalah.
Benar saja, ketika jasad diceburkan ke sungai tersebut air sungai yang mulanya keruh jadi bersih bahkan berbau harum. Melihat hal tersebut terhuyung-huyung dan linglung sambil menjerit Banyu… wangi…. berulang-ulang kali.