Perjalanan panjang
Untuk menaklukkan tangga langit, anak-anak ini melalui perjalanan panjang dengan waktu sekitar 3-4 jam. Mengingat usia desa yang sudah sangat tua, aktivitas naik-turun tangga ini bukanlah hal baru. Warga sudah cukup menguasai dengan baik jalanan pada tebing maupun tangga langit dari generasi ke generasi.
Dipilih untuk menghindari perang
Menurut warga, lokasi terpencil yang menjadi tempat bermukim mereka saat ini dipilih oleh nenek moyang untuk menghindari perang, atau konflik antar suku. Masyarakat Atule’er juga menganggap desa tersebut sebagai warisan yang harus dijaga dengan baik. Oleh karena itu, masyarakat desa tak pernah sedikitpun memiliki niatan untuk bermukim ke tempat lain.
Diganti dengan tangga baja
Setelah viral foto-foto pada 2016, akhirnya pemerintah setempat mengganti tangga langit yang mulanya terbuat dari rotan menjadi tangga baja. Tangga yang terbuat dari baja ini dilengkapi juga dengan pegangan, yang dapat mempersingkat waktu perjalanan warga. Sebagian warga Desa Atule'er kini mau direlokasi ke blok apartemen yang berdekatan dengan kota, yaitu bagian dari program pemerintah untuk memberantas kemiskinan. Namun, masih ada warga yang tetap bertahan di atas tebing mengerikan itu, demi menjaga warisan nenek moyangnya.