Sejarah Kampung Kristen
Diketahui, Kampung Kwangenrejo ini termasuk desa tua, yang sudah ada sejak tahun 1930 yang dihuni oleh masyarakat Kristen, kemudian baru tahun 1980-an beberapa umat muslim juga datang ke kampung tersebut. Rata-rata pendatang yang ada di kampung tersebut beragama Islam dan menjadi pelopor pembangunan mushola yang ada pada kampung Kwangenrejo. Kampung ini dinamakan sebagai Kampung Kristen karena banyak penduduk kampung yang beragama Kristen.
Ada dua gereja yang dibangun di desa ini, GKJTU (Gereja Kristen Jawa Tengah Utara), dan GPIB (Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat), yang masih aktif hingga saat ini. Tak hanya gereja, tak jauh dari lokasi gereja GKJTU berdiri mushola yang diberi nama Mushola Darussalam dengan arsitektur bangunan berwarna hijau dan atap mushola berbentuk limas.
Masyarakat bekerja petani
Mayoritas mata pencaharian masyarakat kampung Kristen ini adalah sebagai seorang petani, dan masih bergantung pada musim penghujan. Di mana pada musim kemarau, sulit untuk warga mengairi atau menyiram tanaman di ladang mereka. Pada musim kemarau, banyak lahan yang tak ditanami.
Mengutip dari akun YouTube, Jejak Richard (10/12/2022) Selain disebut Kampung Kristen, kampung ini juga melekat dengan nama Kampung Pancasila dan Toleransi di mana warga dengan kepercayaan yang berbeda hidup secara berdampingan dan rukun satu sama lain.
Cara ke kampung Kristen
Untuk menuju Kampung Kristen diperlukan waktu tempuh selama 35 menit dari kota Bojonegoro. Rute yang dapat Anda lalui jika dari kota Bojonegoro adalah melalui jalur utama Cepu-Bojonegoro. Setelah sampai perempatan timur, Pasar Desa Pungpungan, Kalitidu, ambil jalan bagian kiri dan lurus terus. Setelah menempuh sekitar 5 kilometer tepat di pinggir selatan Desa Leran anda akan menjumpai Kampung Kristen.