Uniknya, air terjun ini tidak turun dari tebing, namun turun di lintasan yang cukup panjang melalui celah antara kedua tebing. Aliran air seperti diapit dari dua tebing. Sumber air curug ini berasal dari aliran sungai Cilimbung yang berasal dari Gunung Limbung.
Curug Jagapati atau Air terjun Jagapati ini memiliki debit airnya yang tidak terlalu deras dan tidak terlalu kecil serta masih terdapat patahan air terjun kecil yang membuat semakin istimewa curug Jagapati ini. Jika Anda belum puas hanya memandanginya saja, di bawah air terjun terdapat kolam yang bisa digunakan untuk berenang.
Pepohonan hijau serta tebing yang ada di kanan kiri menggapit air terjun juga merupakan daya tarik dari tempat wisata ini. Curug Jagapati berasal dari kata Jaga dan Pati, Jaga artinya menjaga, mengawal dan mengamankan, sedangkan pati berarti nyawa atau kematian, atau dapat dimaknai menjaga "harta" yang ada di curug tersebut.
Ada mitos tersebar mengenai larangan bagi yang ingin berkunjung ke Curug Jagapati, agar tidak berkunjung pada Selasa dan Jumat, serta tidak memakai pakaian berwarna merah. Sebab, di hari Selasa dan Jumat Curug Jagapati digunakan sebagai tempat berkumpulnya Putri Ilang Kencana bersama para dedemit dari bangsa jin.
Apabila larangan atau pantangan tersebut dilanggar, seringkali ada pengunjung yang kesurupan seusai mandi di Curug Jagapati, bahkan sampai hilang berhari-hari di sana. Menurut warga sekitar, kejadian ini sering menimpa anak-anak remja yang bandel, merusak kelestarian alam sekitar curug dan tidak mengindahkan larangan.