Mengintip Kisah I Gusti Ngurah Rai sambil Menjelajahi Bali melalui Buku Prosa Gerilya

Vien Dimyati
Mengintip Kisah I Gusti Ngurah Rai sambil Menjelajahi Bali melalui Buku Prosa Gerilya (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Keindahan alam yang ada di Bali sangat menarik untuk dieksplorasi. Ya, Bali memang dikenal memiliki pantai, pegunungan, hingga budaya yang kental dan unik, tidak heran turis mancanegara betah untuk berlama-lama di Bali.

Di balik keindahan Bali, tentu Anda sudah mengenal pahlawan kemerdekaan asal Bali, I Gusti Ngurah Rai. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 30 Januari 1917 di Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Bali. 

Dia menjadi tokoh penting dalam perjuangan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan juga dikenal sebagai komandan pertahanan terakhir dalam Pertempuran Puputan Margarana. Atas kegigihannya, I Gusti Ngurah Rai dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1964. Namanya kemudian diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali serta banyak bangunan publik lainnya di seluruh Indonesia.

Dalam rangka mengenang dan mengenal lebih jauh I Gusti Ngurah Rai, penulis Andre Syahreza mempersembahkan Buku 'Prosa Gerilya', Tribut untuk sang Legenda: The Apurva Kempinski Bali dan Andre Syahreza. Adapun peluncuran ini masih dalam rangkaian memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2023. Tribut untuk sang legenda ini sebagai bagian dari Powerful Indonesia Festival.

Penulis Andre Syahreza mengatakan, buku ini menggali kehidupan dan kontribusi I Gusti Ngurah Rai, menangkap esensi dari komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap sejarah Bali yang membanggakan. Melalui narasi yang sederhana namun mendalam, "Prosa Gerilya" menyoroti perjalanan heroik sang pahlawan yang dengan semangat tanpa padam tetap menginspirasi banyak generasi.

"Ada tiga elemen di buku ini. Ada sastra, sejarah dan travel writing. Setiap titik gerilya di desa yang dilalui I Gusti Ngurah Rai, itu sangat menarik dijadikan destinasi alternatif di Bali," kata Andre Syahreza, melalui keterangannya belum lama ini.

Bahkan, Andre saat melakukan proses pembuatan buku, dia menjelajahi satu per satu desa yang dilalui I Gusti Ngurah Rai di Bali. Dia juga sempat berbicara dengan orang sekitar. Dari hasil itu, dia mengetahui kehebatan I Gusti Ngurah Rai terletak di personality.

"(I Gusti Ngurah Rai) Orangnya tenang, santun tapi gak kenal kompromi. Selain itu juga kharismatik. Saksi sejarah di Desa Munduk Malang, yang kini usianya 100 tahunan, pada masa itu dia usia 14 tahun. Dia tugasnya kasih makan malam untuk komandan tertinggi di Indonesia. Menurut dia I Gusti Ngurah Rai orangnya tenang, dan sifatnya damai," kata Andre.

"Ini nyentuh banget. Panglima perang dengan sifat damai ini bisa pimpin perang. Ini hal kontradiktif tapi ini jadi kekuatan. Berarti ada sesuatu paripurna dalam diri dia. Jadi dia seperti punya kepasrahan terhadap tuhan dan negara. I Gusti Ngurah Rai punya kekuatan tenang," katanya.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Destinasi
3 hari lalu

5 Destinasi Wisata di Banyuwang, Liburan Murah Tidak Bikin Kantong Jebol

Destinasi
4 hari lalu

Macau Kini Lebih Ramah Muslim, Ini Panduan Lengkap Liburan untuk Wisatawan Indonesia

Destinasi
7 hari lalu

Keindahan Pantai Kuyon, Surga Tersembunyi di Jawa Timur

Destinasi
7 hari lalu

Keindahan Pantai Pelang Dijuluki Tanah Lot dari Trenggalek, Wajib Datang!

Destinasi
8 hari lalu

Back to Nature! Serunya Liburan di Desa Wisata Duren Sari Trenggalek

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal