Masjid Agung Keraton Surakarta
Masjid legendaris di Kampung Solo yang ada di urutan pertama adalah masjid Agung Keraton Surakarta. Sunan Pakubuwono III menjadi sosok di balik pembangunan masjid ini. Pembangunan dimulai pada 1763 dan berakhir pada 1768. Sejarah didirikannya Masjid Agung Keraton Surakarta ini dapat dilihat dari prasasti di dinding luar. Dahulu, tepatnya pada masa pra-kemerdekaan, Masjid Agung Keraton Surakarta berperan sebagai lokasi penyebaran agama Islam. Masjid ini juga biasa digunakan untuk acara keagamaan anggota keraton, mulai dari sekaten, maulid nabi, dan grebeg.
Masjid Al Wustho Mangkunegaran
Masjid legendaris di Kampung Solo selanjutnya adalah masjid Al Wustho Mangkunegaran. Mulanya, masjid ini bernama Masjid Mangkunegaran atau masjid negara. Dahulu, lokasi masjid ini berada di Kauman, Pasar Legi dan pembangunan masjid Al Wustho diprakarsai oleh KGPAA Mangkunegara I pada tahun 1725-1795. Tetapi ketika masa kepemimpinan berganti menjadi KGPAA Mangkunegara II, masjid dipindahkan menjadi lebih dekat dengan Puro Mangkunegaran. Masjid Al Wustho Mangkunegaran mengalami pembangunan secara modern di era KGPAA Mangkunegara VII. Demi mendapatkan hasil memuaskan, pihak Mangkunegara sampai menggandeng arsitek Belanda bernama Herman Thomas. Paduan bangunan masjid benar-benar Indah lantaran menggabungkan unsur Jawa yang terselip arsitektur Eropa.