Tak jauh dari sana, Anda mungkin tidak akan sadar dengan adanya dua lubang besar yang ditutup rapi. Usut punya usut, dua lubang besar tersebut adalah terowongan bawah tanah yang berisi 3 kamar bawah tanah di zaman penjajahan Belanda. Meski beberapa kali terendam air karena resapan air bawah tanah, pengelola Pulau Onrust mengaku kerap menguras air di lubang tersebut untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang asal-usul terowongan bawah tanah tersebut.
"Sebenarnya sudah beberapa kali dikuras. Terakhir lubang yang ini pernah saya kuras itu di 2022 kemarin, dan pernah ke dalam juga sama beberapa pengelola lain. Kita menemukan 3 kamar ya di dalamnya, itu bagus banget, khas bangunan dan desain zaman-zaman Belanda,” tutur Rosadi.
Banyak juga sumber yang mengatakan, di sana terdapat terowongan rahasia yang menghubungkan Pulau Kelor dan Onrust. Uniknya terowongan tersebut dibangun di bawah laut tanpa seorangpun mengetahui apalagi mencoba menjelajahi secara langsung. Karena bersifat rahasia itulah orang-orang beranggapan terdapat harta peninggalan VOC tersimpan di sana.
"Kalau terowongan yang satunya saya nggak pernah masuk. Dan memang nggak ada yang pernah mencoba masuk. Jadi kita nggak pernah tahu terowongan yang satu ini menghubungkan ke mana. Kalau di sejarah disebutkan di sini memang ada terowongan bawah laut yang menghubungkan antar pulau. Tapi apakah terowongan dari lubang yang ini? Saya tidak bisa memastikan karena memang belum pernah ada yang masuk,” ujarnya.
Selain itu, beberapa sejarah menyebutkan juga bukti lain adanya harta karun peninggalan VOC di Pulau Onrust. Salah satunya karena ditemukan banyaknya kapal dagang. Pulau tersebut sebelum dibuka menjadi objek wisata baru telah menemukan beberapa bangkai kapal layar milik Belanda. Misalnya tahun 1986, terdapat kapal besar peninggalan De Geldermalsen yang dipergunakan untuk berdagang VOC.
Konon, kapal tersebut tenggelam di Selat Malaka saat berlayar membawa harta hasil perdagangan rempah-rempah VOC. Untuk membuktikan anggapan adanya harta karun, dibuatlah ekspedisi perburuan harta dipimpin oleh Kapten Michael Hutcher. Terbukti benar jika ditemukan 126 batang emas murni serta 160.000 keramik asli China tepatnya Dinasti Ching dan Ming.
Dari situlah muncul keyakinan jika masih banyak sekali sisa harta peninggalan terkubur dalam Pulau Onrust. Namun masyarakat sekitar tidak berani mencari apalagi mengambil karena dianggap keramat. Cerita tentang harta karun didukung oleh bukti sejarah mengatakan kalau ada ratusan kapal terdampar di pulau tersebut selama VOC berjaya.
Dugaan penyimpanan harta rahasia VOC semakin kuat ketika mengetahui sejarah panjangnya. Organisasi tersebut memiliki catatan gelap di mana sebagian besar pejabatnya melakukan korupsi. Komoditas rempah-rempah berhasil membuat VOC kaya raya sehingga menghasilkan jutaan gulden. Itulah sebab mengapa para pejabatnya gelap mata kemudian melarikan sejumlah kekayaan tersebut hingga VOC bangkrut.