Tak jauh dari Candi Barong, Anda akan melihat Candi Hijau yang dibangun sekitar abad ke-9 dan terletak di gumuk perbukitan hijau, dari situlah asal muasal nama Candi Hijau. Candi Hijau merupakan kompleks percandian berteras-teras yang menandakan kesakralannya, semakin tinggi teras semakin tinggi kesakralannya.
Tak hanya itu, masyarakat Desa Sambi juga rajin memanfaatkan pekarangan dengan bertani dan berkebun yang sekaligus menjadi aktivitas di Desa Dewi Sambi. Di era pandemi, desa ini memiliki tanaman pangan yang bisa mendatangkan keuntungan tersendiri karena menghindari kontak dengan banyak orang di pasar.
Selain untuk ketahanan pangan, kebun warga pun dilirik pelaku UMKM untuk suplai kebutuhan bahan utama dari berbagai produk unggulan Dewi Sambi. Ya, selain sayur-mayur sejak dulu warga Desa Sambi sudah menanam tanaman obat keluarga atau Toga di pekarangan rumah mereka jadi bahan baku untuk pembuatan jamu kunir khas Dewi Sambi.
Yang istimewa dari jamu kunir asem selain sehat untuk tubuh, jamu-jamuan ini juga menjadi salah satu aset sumber ekonomi di Desa Wisata Dewi Sambi. Selain itu, kegiatan mengolah jamu secara tradisional menjadi aktivitas wisata yang bisa menarik wisatawan.
Inovasi terus digiatkan untuk memotivasi warga membangun desa wisatanya. Tak hanya jejamuan, camilan keripik sayur juga menjadi andalan Dewi Sambi dengan bumbu sederhana bawang putih, garam, dan ketumbar, ketela pohon yang sudah direbus dibalut tepung lalu digoreng.
Tak hanya itu saja, warga Desa Sambi selain bertani juga menggantungkan hidup dari seni kriya batik jumputan. Meskipun pandemi belum usai, namun pengrajin batik mulai bergairah untuk kembali membatik seiring dibukanya beberapa objek wisata di Yogyakarta.
Cara kerja batik jumputan adalah dengan membuat pola atau bisa langsung menjumput beberapa bagian kain untuk membuat motif. Untuk Anda yang datang ke Dewi Sambi, wajib banget bawa pulang oleh-oleh batik jumputan. Beli kreatif lokal supaya bisa membangkitkan perekonomian warga Desa Wisata Dewi Sambi #BanggabuatanIndonesia.
"Terkait dengan UMKM ada sekitar 70 pelaku UMKM yang kurang lebih ada sekitar 20-30 produk yang sudah ada. terkait dengan ini ada yang terlibat langsung ada juga yang tidak. Harapan kami UMKM ini bisa membuka lapangan kerja baru di Desa Sambi secara langsung ataupun tidak langsung," ujar Gianto selaku Direktur Bumdes UMKM.