MATARAM, iNews.id– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi, menggelar acara Literasi Keuangan dan Penyerahan Bantuan Dana Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Camat Sekarbela, Kota Mataram, Sabtu (14/10/2023).
Acara ini merupakan langkah berkelanjutan setelah suksesnya program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022, dan dilakukan dalam rangka memberikan bantuan dana dan pelatihan literasi keuangan kepada 4 desa wisata di NTB. Bantuan ini bertujuan untuk memperkuat desa wisata, meningkatkan daya tarik wisata yang beragam, dan mengembangkan produk ekonomi kreatif unggulan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan harapannya bahwa bantuan dan pendampingan yang diberikan akan memberikan dampak positif pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sandiaga Uno mengungkapkan, "Saya berharap agar bantuan dana dan pendampingan literasi keuangan ini bisa difokuskan pada peningkatan SDM, produk ekonomi kreatif, dan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan."
Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf (DPUP) merupakan kelanjutan dari ADWI dan mencakup bantuan dana untuk pembelian peralatan pendukung produksi usaha parekraf, serta pelatihan literasi keuangan. Bantuan ini diberikan kepada 4 desa wisata di NTB, yaitu Desa Wisata Sesaot di Kabupaten Lombok Barat, Desa Wisata Bonjeruk di Kabupaten Lombok Tengah, serta Desa Wisata Senaru di Kabupaten Lombok Utara.
Desa-desa ini menerima bantuan dana DPUP dengan rata-rata sebesar Rp120 juta per desa wisata. Harapannya, bantuan ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia, peningkatan produk ekonomi kreatif, dan perbaikan destinasi wisata.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan bahwa Kemenparekraf melalui program peningkatan literasi keuangan ingin membantu pelaku usaha merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik. Dengan demikian, mereka akan siap untuk mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan maupun non-perbankan. "Selain literasi keuangan, program ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas usaha di desa wisata dalam hal literasi keuangan," ungkap Hayun.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota Mataram, perwakilan Bank NTB Syariah, dan perwakilan kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat.