Presiden Joko Widodo yang juga hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan bandara yang saat ini sudah mencapai 76 persen. Ditargetkan bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I ini bisa selesai 100 persen pada Desember 2019.
“Ini pekerjaan pembanguan airport yang paling cepat di Indonesia bahkan di dunia. Ini sangat cepat sekali. Dan saya melihat langsung, kualitasnya juga sangat baik. Bayangkan ini akan diselesaikan Desember, dan dihubungkan dengan kereta mulai Maret 2020, sehingga Lebaran 2020 sudah full beroperasi 100 persen,” kata Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan kerja ke YIA, Presiden Joko Widodo juga didampingi beberapa menteri kabinet kerja seperti, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, problem utama di Yogyakarta adalah permintaan besar sedangkan kapasitas kecil hanya 1,8 juta penumpang. Sedangkan permintaannya mencapai 8,4 juta penumpang per tahun.
“Sementara load factor yaitu 8,4 juta penumpang, sehingga kalau bandara sudah 100 persen. Saya optimistis akan tercapai 2 juta wisman,” kata Menpar Arief Yahya, melalui keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Kamis (29/8/2019).
Menpar Arief Yahya juga mengatakan, akan mengundang maskapai-maskapai asing untuk mendarat langsung ke YIA tanpa harus ke Jakarta atau Bali terlebih dahulu. YIA punya berbagai kelebihan di antara bandara lain di Indonesia. Salah satunya yakni panjang landasan pacu (runway) yang akan mencapai 3.250 meter.
Runway ini akan mampu melayani lalu lintas pesawat kecil hingga jenis pesawat komersil berbadan lebar (wide body), seperti Airbus A380 serta Boeing 747 dan 777.
“Pesawat berbadan besar asal Kamboja, China, Korea, Australia, dan Eropa bisa langsung mendarat di sini,” katanya.