BANDUNG, iNews.id - Musibah bencana memiliki dampak besar terhadap pariwisata. Insfrastruktur hingga kunjungan wisman bisa terganggu. Maka itu, diperlukan Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) untuk menghadapi bencana.
Provinsi Jawa Barat mulai menerapkan konsep Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) daerah sebagai komitmen terhadap pengembangan sektor pariwisata yang memiliki potensi krisis yang beragam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik menjelaskan, Jawa Barat (Jabar) memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, mulai dari gunung, pantai, hingga wisata buatan. Tetapi, Jabar juga memiliki potensi bencana yang harus diwaspadai.
“Jawa Barat memiliki ragam etnik yang banyak, punya banyak destinasi wisata, namun di sisi lain juga memiliki multikebencanaan. Mulai dari banjir, gempa, longsor, kebakaran hutan, potensi tsunami yang membentang dari utara ke selatan. Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri di Sukabumi. Untuk itu, saya mengapresiasi pemerintah pusat yang menjadikan Jawa Barat pilot project MKK,” kata Dedi Taufik, saat Rapat Koordinasi Manajemen Krisis Kepariwisataan di Hotel Aryaduta Bandung, Kamis (3/10/2019).
Penerapan konsep MKK tersebut menjadikan Jabar sebagai provinsi kedua proyek percontohan atau pilot project MKK Daerah setelah NTB.