Pertama kali terjadi longsor di Desa Sidamukti, pada 2001. Sebagian warganya mulai meninggalkan kampung tersebut.
Kemudian terjadi lagi pada 2012, dan akhirnya pemerintah daerah setempat mengimbau kepada warga di wilayah tersebut untuk meninggalkan tempat tinggalnya, lalu disediakan tempat baru yang lebih aman.
Dafi memperlihatkan suasana desa tersebut, kosong, sepi dan hanya terdengar suara air dari sungai, serangga, serta burung-burung yang berkicau di sekitarnya.
Dia sengaja menelusuri tempat kosong pada siang hari, karena ingin merasakan sensasi berbeda, karena pada malam hari dirasa sudah biasa.
"Informasi yang gue denger ada dua ratus rumah lebih yang terbengkalai di sini. Akan makan waktu banget kalau gue harus menelusuri satu per satu ke dalam rumahnya," kata dia.
Setiap jalan sudah dipenuhi dengan lumut, sehingga menjadi licin dan lembap. Sebagian rumah ada yang masih utuh, dan sudah rusak parah akibat tidak dirawat.
Dafi pun mencoba memasuki salah satu rumah yang terbuka pintunya. Terlihat ada sapu bersandar, dan kalender menggantung di tembok yang sudah kusam.
Saat waktu menunjukkan waktu jam 5 sore, Dafi memutuskan untuk berhenti sejenak penelusurannya karena yang dia takutkan bukan hantu, melainkan hewan liar dan buas, serta orang-orang yang menyangka dirinya akan berbuat jahat.
"Kalau siang hari tuh enggak mungkin lah ya, ada makhluk halus atau setan. Pocong atau genderuwo. Tapi yang gue takutin itu, kayak binatang," kata dia.
Netizen pun langsung memberi komentar dalam channel YouTube tersebut. Tak menyangka, Indonesia memiliki desa mati, seperti di film-film.