Rizki menambahkan, dengan waktu yang tersisa, sebelum perhelatan MotoGP Indonesia, maka tinggal pembahasan mengenai persiapan yang kurang. Terlebih pemerintah telah melakukan tanda tangan dengan Dorna untuk keseriusan ajang MotoGP. Dia menjelaskan saat ini hanya tinggal melakukan pengecekan, karena pembenahan telah selesai dilakukan.
"Tinggal 18 hari lagi pelaksanaan, jadi ini tinggal pembenahan saja dan dua minggu lalu kami sudah tanda tangan kontrak dengan Dorna terkait keseriusan pemerintah. Jadi saat ini kita semua di semua sektor membenahi semua persiapan dan sudah siap, hanya tinggal melakukan pengecekan," tuturnya.
Sementara itu, Rizki Handayani mengatakan sebanyak 60 ribu penonton akan menyaksikan MotoGP di Sirkuit Mandalika karena masih adanya Covid-19. Selain itu, dia menjelaskan, pembangunan fasilitas pariwisata juga bisa dimanfaatkan masyarakat lokal.
"Setelah diputuskan kemarin jumlah penonton menjadi 60 ribu totalnya dalam tiga hari itu, karena kita mengingat adanya Covid-19. Diharapkan pembangunan fasilitas pariwisata, tetapi lainnya akan memiliki manfaat lokal," katanya.
Rizki Handayani berharap NTB ke depannya bisa menjadi pariwisata internasional bukan karena adanya MotoGP, tetapi kesiapan fasilitas yang ada. Dia menjelaskan, telah melakukan pelatihan kepada masyarakat untuk untuk mengelola fasilitas yang ada.
"Ke depannya NTB diharapkan menjadi pariwisata internasional bukan hanya adanya MotoGP, tetapi fasilitas kesehatan, transportasi dan kesetiaan masyarakat. Kami telah memberikan pelatihan untuk masyarakat lokal untuk menjalankan itu semua, dan ini adalah kolaborasi dari semua kementerian," ujarnya.