JAKARTA, iNews.id - Digitalisasi di sektor pariwisata sangat penting untuk membangkitkan pariwisata di Tanah Air. Apalagi, kini perilaku masyarakat makin akrab dengan dunia digital.
Pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari dua tahun membuat pelaku wisata beralih kepada digitalisasi pariwisata.
Hans Manansang, Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPP Putri) mengatakan, menyusul melandainya pandemi di Indonesia, sektor pariwisata yang terkena dampak mulai menggeliat. Taman rekreasi dan tempat wisata kembali menghadirkan banyak program baru.
Menurut dia, salah satu program terbaru adalah menggandeng mitra teknologi untuk membantu pelaku wisata memanfaatkan teknologi digital. "Kemitraan DPP Putri dengan Gem Solution by Goers ini didorong dalam rangka mendukung anggota untuk menyambut perkembangan teknologi, dan salah satunya dengan digitalisasi wisata rekreasi yang mereka kelola," kata Hans melalui keterangannya dikutip pada Senin (26/9/2022).
Hans mengatakan, kemitraan dalam teknologi sangat dibutuhkan untuk pengembangan, efisiensi dan kemajuan secara teknologi bagi anggota. Hal ini juga sesuai dengan amanah dari Menparekraf Sandiaga Uno agar pengelolaan destinasi wisata harus ditunjang dengan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan destinasi wisata yang aman, nyaman dan berkualitas.
Lebih lanjut menurut Hans, masih ada anggapan digitalisasi tempat wisata itu butuh investasi yang besar. Padahal, dengan sistem kemitraan yang dirancang oleh Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia dan GEM Solution by Goers, dana investasi yang dibutuhkan untuk penggunaan teknologi digital bisa diminimalisasikan.
Perlu diketahui GEM Solution by Goers adalah solusi teknologi terintegrasi untuk manajemen pengelolaan reservasi, kunjungan dan ticketing bagi destinasi wisata-rekreasi. Lini business -to-business dari Goers ini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 destinasi wisata-rekreasi di Indonesia.
"Kami ingin mematahkan anggapan, mendigitalisasi destinasi wisata itu sulit dan mahal. Dengan sistem manajemen pengelolaan digital yang terotomasi, pengelola destinasi wisata-rekreasi dapat meningkatkan efektivitas manajemen pengelolaan dengan investasi yang minim dan independen. Selain itu, pengontrolan venue dapat dilakukan dari jarak jauh,” kata Sammy Ramadhan, Co-founder & CEO, Goers.
Menurut Sammy, kolaborasi teknologi ini membuka peluang untuk mengintegrasikan data-data dari tempat rekreasi agar data dapat terverifikasi, teranalisa dengan baik dan meminimalisasi kebocoran pengelolaan. Data yang terkumpul nantinya dapat menjadi acuan dalam membuat keputusan bisnis untuk menambahkan revenue dan mengurangi kerugian.
Hans kembali menambahkan, implementasi sistem digital ini sangat terjangkau, anggota Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia sebagai pengelola venue bisa mengalokasikan dana yang ada untuk hal lain.
"Misalnya, untuk sales, marketing atau pengembangan bisnis. Jadi, zero expense untuk mendigitalisasi destinasi wisata,” kata Hans.
Saat ini Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia menjadi rumah bagi sejumlah destinasi wisata unggulan, seperti Taman Laut Bunaken, Lombok Wildlife Park, Taman Impian Jaya Ancol, Jawa Timur Park, hingga Museum Keraton Yogyakarta.
Editor : Vien Dimyati