“Target Indonesia menjadi destinasi wisata berkelanjutan kelas dunia,” ujar Menpar Arief Yahya, dalam Roundtable Discussion Sustanaible Tourism di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Menurut Menpar Arief Yahya, pariwisata berkelanjutan mempertimbangkan tiga aspek utama yaitu aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi baik untuk saat ini maupun pada masa depan. Singkatnya 3P + 1M, yaitu People, Planet, Prosperity, dan Management. Pendekatan ‘people’ sebagai upaya pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, sedangkan planet untuk pelestarian lingkungan.
Sementara itu ‘prosperity’ sebagai pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal dan pendekatan manajemen sebagai tata kelola destinasi pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan semboyan “Semakin Dilestarikan, Semakin Menyejahterakan”.
Sementara itu, kriteria GSTC berfungsi sebagai standar dasar global untuk keberlanjutan dalam perjalanan dan pariwisata. Kriteria digunakan untuk pendidikan dan peningkatan kesadaran, pembuatan kebijakan untuk bisnis dan lembaga pemerintah dan jenis organisasi lainnya, pengukuran dan evaluasi, dan sebagai dasar untuk sertifikasi. Ini adalah hasil dari upaya di seluruh dunia untuk mengembangkan bahasa umum tentang keberlanjutan dalam pariwisata.
Untuk mengetahui proses dan progress dari program pariwisata berkelanjutan, Kementerian Pariwisata berkerjasama dengan KORAN SINDO dan Sindonews.com menyelenggarakan Round Table Discussion dengan tema “Sustainable Tourism”. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Gedung SINDO pada Jumat (22/3/2019), yang menghadirkan narasumber kunci Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Travel Influencer Gemala Hanafiah. Diskusi ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan pencapaian dari kinerja Kementerian Pariwisata.