JAKARTA, iNews.id - Mengenal satwa yang ada di Indonesia menjadi salah satu bentuk pelestarian yang harus dilakukan. Ada berbagai macam cara untuk mendukung pelestarian satwa di Indonesia, salah satunya melalui perhelatan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC).
Acara yang berlangsung sepanjang Juli - September 2023 ini mendapat apresiasi dari banyak orang. Perhelatan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) diselenggarakan atas inisiasi Taman Safari Indonesia untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pelestarian berbagai satwa di Indonesia.
Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia, Hans Manansang mengatakan, sebanyak 14.786 karya dari 5.977 peserta berhasil terkumpul dan melewati proses kurasi serta penjurian ketat oleh lima juri dari profesional di bidang fotografi. Menariknya, ada satu karya unik yang mendapatkan apresiasi dari para juri yaitu, foto Komodo menyemburkan air liur.
Menurutnya, Komodo menjadi objek utama yang memenangkan kategori Endangered Animal. Adapun fotografer pemenang pertama kategori tersebut adalah Rendra Des Kurnia. Dia mengabadikan seekor komodo sedang menyemburkan air liur yang dikenal mematikan.
"Karya Rendra ini jelas membutuhkan keterampilan fotografi dan faktor keberuntungan yang tinggi hingga akhirnya bisa tertangkap kamera. Walaupun komodo berada di puncak rantai makanan, hewan
asal Kepulauan Nusa Tenggara Timur ini termasuk dalam kategori satwa yang terancam punah. Itulah mengapa banyak program konservasi, termasuk di Taman Safari Indonesia, mendukung pengembangbiakan komodo," kata Hans Manansang melalui keterangannya belum lama ini.
Regina Safri, wildlife photographer & enviromentalist mengatakan, foto Komodo menyemburkan air liur sangat unik. Sebab, dia sering melihat Komodo tapi yang menyemburkan air liur tidak ada.
"Foto komodo itu kan banyak banget, cuma kita tertarik air liurnya. Mendapatkan ngejepret air liur sedetail itu kita jarang nemuin dan aku seumur hidup belum pernah melihat. Kami para juri melihat air liurnya itu sangat clear dan racunnya kan di situ. Kebanyakan foto yang kita terima itu yang lidah melet, ini ada liurnya dan beda. Jarang banget kita menemukan yang liurnya sejernih dan se-clear ini," kata Regina.