“Kalau di Jakarta sih efektif ya. Sekarang, MRT sudah 120.000 penumpang per hari. Dulu waktu saya bekerja di DKI, target kita cuma 70.000. Secara umum sudah kelihatan (dampaknya),” kata Sandiaga.
“Dan di daerah Canggu juga sudah sangat-sangat padat. Jadi, layanan transportasi publik ini akan sangat membantu,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Proyek MRT Bali dimulai dengan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) yang menunjuk PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor utama. Groundbreaking atau peletakan batu pertama ini akan dilakukan September 2024.
Melansir Instagram, @balisantuy, total dari proyeksi MRT Bali ini pun mencapai 20 miliar dolar AS. Proyek ini terdiri atas empat fase, mulai dari Bandara Ngurah Rai hingga Nusa Dua dan Ubud, dengan target penyelesaian fase pertama pada 2028 dan seluruh proyek pada 2031.