“Di antara rencana aksi pemulihan tersebut, perlu ada relaksasi bagi industri pariwisata. Menpar Arief Yahya telah mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak terkait untuk memberi relaksasi di bidang keuangan termasuk cicilan ke bank. Ini sebagai salah satu aksi yang dilakukan di Bali dan Lombok ketika terkena musibah bencana gempa beberapa waktu lalu," kata Guntur Sakti.
Sementara itu, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan, dalam masa recovery Kemenpar menyiapkan 23 kegiatan yang berlangsung di dalam negeri dan mancanegara (20 kegiatan di Tanah Air dan tiga kegiatan di Malaysia).
“Kita menyiapkan sejumlah aksi dalam mendukung strategi promosi destinasi pariwisata yang tidak terkena dampak tsunami Selat Sunda yang terbagi dalam 23 kegiatan,” kata Adella Raung Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar.
Adella Raung menjelaskan, fokus pada pemulihan destinasi tidak terdampak di Banten dan Lampung Selatan tersebut dalam upaya menumbuhkan kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan Nusantara (wisnus) untuk berkunjung ke pesisir Pantai Selat Sunda.
“Kami akan menggunakan strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling. Di antaranya melakukan Branding #ExcitingBanten #TheTreasureOfSUmatra, advertising di seluruh platform media, serta merchandise (tidak semua area Banten dan Lampung terdampak), serta selling di event pariwisata, famtrip, dan roadshow penjualan pariwisata,” kata Adella Raung.