“Kami sih tadi sembahyang di atas dan sembahyangnya ada beberapa tahap, terus setelah itu kami nuangin minyak dan ke bawah lagi, sama ngucapin harapan-harapan," ujar Agner saat ditemui di Wihara Dharma Bakti Glodok, Sabtu (24/2/2024).
Agner menjelaskan, tradisi perayaan Cap Go Meh di Wihara Dharma Bakti berbeda dengan tempat asalnya. Di daerah Sumatera Utara biasanya Cap Go Meh ada perayaan meriah seperti lempar batu di malam hari.
Sementara, di Wihara Dharma Bakti dari tahun ke tahun tidak mengadakan perayaan khusus, hanya membuka untuk para umat yang hendak beribadah secara pribadi saja. Meski begitu, Agner dan Valencia tetap menikmati ibadah tersebut dengan khusyuk.
“Di Daerah asalku sih kami biasanya Cap Go Meh ada perayaan juga, terus setelah itu malamnya ada tradisi kayak lempar batu gitu. Cuma emang agak berbeda ya di setiap daerah,” katanya.
Agner dan Valencia pun berharap agar sepanjang tahun Naga Kayu yang identik dengan keberuntungan, keduanya menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi berkat kelancaran hingga akhir tahun nanti
“Pastinya lebih baik ke depannya. Di tahun baru pengennya yang lebih baik lagi, segala rintangan semoga bisa dihadapi dengan baik dan dilancarkan segalanya,” ujar dia.