Selain memiliki keindahan, Danau Sano Nggoang juga memiliki kisah legenda. Dahulu kala hidup si buta dan si lumpuh. Keduanya tinggal di pondok yang jaraknya tidak terlalu jauh sekitar 50 meter. Suatu ketika, si buta tidak mempunyai api dan si lumpuh memiliki api yang masih menyala di tungku. Si buta berteriak meminta api namun si lumpuh tidak bisa mengantarkannya sementara si buta pun tidak bisa mengambilnya. Si buta pun menyuruh anjingnya ke pondok si lumpuh.
Puntung api yang masih menyala diikat di ekor anjing lalu si buta pun memanggil anjingnya agar bisa berlari ke pondoknya. Anjing tersebut pun berlari dengan api yang masih menyala di ekornya.
Saat si anjing itu berlari, api tersebut menyala dan membakar bulu di tubuhnya. Kemudian, Anjing tersebut berlari terbirit-birit dan tidak beraturan. Si buta dan si lumpuh pun tertawa melihat kelucuan ini. Tiba-tiba muncul seorang tua yang waktu itu dinamakan Mpo Tae dan menanyakan kepada keduanya mau minta bubur atau nasi kering. Keduanya kompak mengatakan minta bubur. Mpo Tae lalu menancapkan tombaknya di tanah sehingga keluarlah air sehingga menggenangi wilayah tersebut hingga terjadilah Danau Sano Nggoang.