Gunung Carstensz terletak di negara beriklim tropis, pendaki dapat menemukan salju abadi pada bagian puncaknya. Sama halnya dengan gunung bersalju pada umumnya, badai salju dan hujan es kerap ditemui. Di malam hari, suhu udara juga mencapai di bawah nol derajat celcius. Namun, seiring berjalannya waktu salju abadi ini kian menipis, yang diakibatkan oleh ‘global warming’ atau pemanasan global.
Gunung Carstensz termasuk dalam area Taman Nasional Lorentz, yang terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO sejak 1999. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang beragam budaya yang mengagumkan. Penjelajahan awal dilakukan oleh seorang Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz sekitar tahun 1909. Namun, dalam sumber lain menyatakan, piramida Carstensz pertama kali ditemukan oleh Jan Carstensz seorang penjelajah Belanda pada tahun 1623. Untuk menjelajahi gunung tertinggi di Indonesia ini tak cukup kekuatan fisik saja, melainkan pengetahuan, keahlian, dan juga kesiapan yang sangat matang.
Adapun berbagai pilihan rute untuk mencapai puncak Carstensz atau Jayawijaya antara lain seperti, perjalanan via PT Freeport Indonesia, perjalanan via Sugapa, dan perjalanan via Ilaga.