“Kegiatan ini berbentuk rangkaian pertemuan daring, sebagai upaya untuk bisa mendukung para sellers di destinasi agar bisa mendapatkan gambaran dan update terkini situasi di originasi sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah bisnis yang akan diambil ke depan,” kata Nia Niscaya.
Para pelaku usaha pariwisata tersebut kata Nia sebagian besar menyatakan siap untuk melakukan virtual business to business dengan mitra di negara fokus pasar untuk menggarap peluang wisata pada periode Juli-September 2020.
“Dan faktor yang paling penting untuk menyambut wisman adalah pembukaan border sehingga kita semua berharap pandemi ini segera berlalu agar aktivitas pariwisata dapat kembali bergairah dengan adaptasi kebiasaan baru,” katanya.
Dia juga menjelaskan, dalam ISM industri pariwisata Indonesia dapat berinteraksi dengan mitra dari pasar India, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indochina.
Kemudian pada hari kedua meliputi pasar Korea Selatan, China dan Hongkong, Timur Tengah, Prancis, dan Jerman. Hari ketiga untuk pasar Jepang, Taiwan, Rusia, Belanda, dan United Kingdom (UK).