JAKARTA, iNews.id - Pada 2023 lalu, Indonesia berhasil menduduki peringkat teratas sebagai destinasi ramah muslim di dunia pada peringkat teratas Indeks Perjalanan Muslim Global (Global Muslim Travel Index/GMTI) 2023 yang dikeluarkan oleh Mastercard dan CrescentRating. Prestasi membanggakan ini tidak terlepas dari upaya pemerintah mengembangkan destinasi berbasis halal di dalam negeri.
Berbagai program telah dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif demi menggaungkan nama Indonesia di kancah internasional. Salah satunya memberikan tiga layanan tambahan dasar yakni, Need to have (layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan shalat), Good to have (toilet yang ramah muslim dan muslimah), dan Nice to have (fasilitas rekreasi yang ramah keluarga muslim).
Dampak dari program tersebut pun kini mulai dirasakan. Jumlah kunjungan wisatawan yang ingin merasakan sensasi destinasi wisata halal di Indonesia mulai meningkat. Sebut saja Masjid Istiqlal yang mengalami peningkatan cukup signifikan di awal Ramadhan tahun ini.
“Saya diberi tahu tahun lalu hanya 3.000 jamaah/kunjungan. Tapi tahun ini jumlahnya lebih dari 6.000 yang hadir di Istiqlal untuk berbuka puasa bersama. Kegiatannya juga paling padat dari segi jumlah penceramah dan kegiatan-kegiatan amaliah lainnya,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3/2024).
Lebih lanjut, Sandiaga Uno mengatakan, di akhir pekan ini, Masjid Istiqlal masih memiliki peluang besar untuk menambah jumlah kunjungan hingga 7.000 atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, dia mengundang para donatur maupun perusahaan-perusahaan swasta berkolaborasi meramaikan suasana Ramadhan di Masjid Istiqlal.