JAKARTA, iNews.id - Performa industri perfilman Indonesia menunjukkan berbagai pencapaian gemilang dari tahun ke tahun. Berbagai prestasi baik dalam negeri maupun internasional menambah daftar panjang penghargaan.
Tentunya hal ini sekaligus menjadi motivasi bagi para pelaku perfilman. Sudah menjadi hal umum jika salah satu hal yang menjadi persoalan dan tantangan terbesar dalam industri perfilman yaitu pendanaan.
Berangkat dari hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengapresiasi inisiatif sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengatasi persoalan tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, film salah satu subsektor ekonomi kreatif (ekraf) yang terbukti paling cepat menyerap tenaga kerja. Produksi film nasional perlu terus didorong dan didukung oleh berbagai pihak.
Terkait isu pendanaan, Sandiaga mengapresiasi platform securities crowdfunding Bizhare yang baru saja meresmikan kerja sama dengan Adhya Group. Melalui kemitraan tersebut, Bizhare akan menjadi platform untuk pendanaan proyek film terbaru dan program hiburan garapan Adhya Pictures yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 miliar untuk 2023 mendatang.
Menurut Sandiaga, kolaborasi kedua perusahaan tersebut merupakan inovasi baru untuk berkontribusi langsung penyelesaian isu pendanaan produksi film melalui crowdfunding di sektor perfilman dan hiburan.
Hal tersebut, kata dia, mempermudah pelaku industri untuk mendapatkan investor untuk berkarya.
“Kolaborasi dan sinergi dengan industri securities crowdfunding akan mendukung perkembangan industri perfilman dan industri kreatif Indonesia dalam pendanaan untuk memproduksi karya yang semakin berkualitas,” kata Sandiaga.