"Di forum B20 rencana pengembangan Bali sebagai destinasi berbasis kesehatan telah disosialisasikan dengan beberapa unggulan. Dan Kemenparekraf terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, dan kementerian lembaga lainnya,” kata Sandiaga Uno.
Sandiaga mengungkapkan, untuk merealisasikan wellness and health tourism di Bali, sejauh ini terdapat beberapa fasilitas kesehatan, termasuk beberapa rumah sakit di Bali yang akan dikembangkan.
Indonesia berencana turut menggandeng institusi internasional dari beberapa negara yang memiliki bidang kesehatan yang maju, beberapa di antaranya yakni Mayo Clinic dan John Hopkins University.
"Ada beberapa fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit yang akan dikembangkan. Bekerja sama dengan institusi-institusi internasional dari beberapa negara yang sudah maju dari bidang kesehatannya, salah satunya yang sering disebut adalah Mayo Clinic dan John Hopkins University,” kata dia.
Sandiaga berharap, melalui kolaborasi tersebut, Indonesia, khususnya wellness and health tourism di Bali nantinya tak hanya bisa memberikan peluang layanan pariwisata yang memanjakan mata, namun juga layanan kesehatan yang lebih optimal. Baik itu untuk warga negara Indonesia, maupun warga negara asing yang tengah berlibur di Indonesia.
Sandiaga menambahkan, Kemenkes berencana turut menggandeng dokter-dokter asal Indonesia yang tengah bertugas di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air dalam upaya mendukung program wellness and health tourism di Bali ini.
"Beberapa terobosan-terobosan dari bapak Menteri Kesehatan, seperti mengajak Diaspora, khususnya dokter-dokter yang berasal dari Indonesia sedang berpraktik di luar negeri yang memiliki keilmuan tinggi untuk kembali ke Indonesia dan bisa juga memberikan kontribusi kepada pariwisata berbasis kesehatan di Indonesia,” tuturnya.