Menparekraf Sandiaga menjelaskan, pengelolaan desa wisata ini sekarang masuk program jangka menengah dan jangka panjang. Ia berharap program desa wisata ini bisa menjadi prioritas dan berkelanjutan.
“Jadi siapa pun nanti menterinya, program desa wisata ini akan dilanjutkan karena sudah masuk ke dalam arsitektur program teknokrasi pembangunan kita sampai 2029,” kata Menparekraf Sandiaga.
Dalam memperkuat promosi desa wisata, Kemenparekraf pun memperluas kolaborasi dengan stakeholder pariwisata termasuk dengan 5 OTA mitra (Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, Atourin & Djalanin.com).
Kemenparekraf juga memberikan pendampingan, penyusunan dan pembuatan paket-paket wisata, serta mempromosikan produk wisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki oleh desa wisata penerima penghargaan ADWI serta Desa Wisata lainnya di Provinsi Jawa Tengah di platform mitra Online Travel Agent (OTA) melalui program Promosi Desa Wisata ”Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024”.
“Jadi, bukan hanya paket-paket wisata tapi produk-produk ekonomi kreatif tadi ada produk kuliner, fesyen, dan juga ada produk kriya ini mudah-mudahan para mitra kita travel agent bisa mendorong eh lebih banyak pembelian, dan juga transaksi. Sehingga bukan hanya kunjungan di desa wisata yang meningkat tapi juga produk-produk ekonomi kreatifnya juga laku,” kata Menparekraf Sandiaga.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono; dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin.
Hadir pula Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur; Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi; Kadisporapar Kabupaten Sragen, Joko Hendang Murdono; Kadispar Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, Kadisbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso; dan Kadisporapar Kabupaten Kendal, Achmad Ircham.