Sejumlah prakondisi yang menjadi barometer penyiapan pembukaan pariwisata Bali itu katanya akan dievaluasi secara terus menerus.
Peninjauan pun akan dilakukan di kawasan SUN, antara lain Sanur, Ubud dan Nusa Dua.
"Kami sendiri tadi sudah meninjau di Nusa Dua melihat kesiapan dari kawasan yang kita tetapkan sebagai kawasan prioritas untuk menerima wisatawan mancanegara," kata Sandiaga Uno.
"Harapannya ini bisa kita lakukan terus, kasus Covid-19 bisa terus ditekan dan keadaan Covid-19 secara global juga kondusif, sehingga target yang diberikan kepada kita tentunya bisa kita selesaikan," ujarnya.
Sementara itu, terkait persiapan pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara diungkapkannya telah mencapai lebih dari 90 persen.
Target pembukaan pariwisata Bali yang dijadwalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juni-Juli 2021 pun disampaikannya optimistis tercapai.
"Kita terus siapkan, sekarang kita sudah mencapai angka 85-90 persen dan tentunya ini akan bergerak terus, bisa turun-bisa naik, tergantung daripada keseriusan kita untuk menghadirkan pra kondisi-pra kondisi tersebut," kata Sandiaga Uno
"Dan yang paling penting untuk kita garis bawahi adalah situasi covid-19 di Provinsi Bali sendiri," ujarnya.
Kondisi tersebut ditegaskan Sandiaga Uno sangat penting, mengingat perekonomian, khususnya sektor parekraf Bali sangat terpuruk sejak covid-19 merebak di Indonesia pada awal 2020 lalu.
Seiring dengan kondusifnya kasus Covid-19, pembukaan pariwisata akan menghadirkan solusi bagi masyarakat Bali.
Kehadiran wisatawan mancanegara diyakininya dapat kembali membuka peluang usaha serta lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Bali ke depannya.
"Optimistis, karena ini adalah satu proses yang panjang, yang melibatkan begitu banyak pihak dan semuanya optimis, semuanya merasakan motivasi yang besar," kata Sandiaga Uno.
"Karena sudah lima kuartal Bali ini ekonominya terkontraksi luar biasa, dan ada peluang terbuka karena angka Covid-19 di Bali berhasil ditekan dan proses vaksinasi bisa terus digencarkan," ujarnya.