Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi dan juga Walikota Batam, Muhammad Rudi.
Menparekraf optimistis produk-produk yang dihasilkan para pengrajin lokal, termasuk di Kota Batam dapat menarik minat pasar. Tidak hanya pasar lokal, tapi juga mancanegara. Kemenparekraf/Baparekraf dikatakannya akan memberikan dukungan dengan memberikan berbagai pendampingan dan juga pelatihan.
Bekerja sama dengan Dekranasda, diharapkan para pengrajin lokal dapat meningkatkan kapasitas sehingga tidak hanya lebih mahir dalam produksi, namun juga mengetahui selera pasar dan memasarkannya.
“Rencananya kami di Kemenparekraf akan kerja sama untuk membantu pemasaran baik segi digital maupun mengajak kolaborasi dengan desainer nasional dan internasional," kata dia.
Pandemi memberikan dampak yang besar terhadap para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Banyak pelaku ekonomi kreatif, terutama UMKM yang harus kehilangan pemasukan bahkan terpaksa memberhentikan sebagian pekerjanya.
"Ini menjadi keprihatinan kami, untuk itu kami di Kemenparekraf akan bekerja sama dengan Dekranasda untuk memetakan peluang-peluang kerja yang hilang sehingga kita bisa isi kembali dengan konsep kolaborasi agar kita mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat di kota Batam," kata dia.
Dalam beberapa waktu ke depan Kemenparekraf/Baparekraf dikatakannya akan meluncurkan kembali kampanye #BeliKreatifLokal dan mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam turut serta.
"Mudah-mudahan program ini bisa mendorong lebih lagi penguatan para pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam, dan Kepulauan Riau pada umumnya," ujar Sandiaga.
Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi, mengakui salah satu kendala yang dialami para pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam adalah promosi.
Dia pun berharap dukungan dari Kemenparekraf/Baparekraf akan lebih meningkatkan kualitas produk ekonomi kreatif para pengrajin di kota Batam.
"Kita harap Kemenparekraf bisa terus mendukung kami," kata Marlin Agustina.