"Sudah tiga tahun akhir ini, ada mahasiswa dari UGM datang berkunjung ke tempat ini dan mereka mengajak warga, karena mereka sudah melihat daerah ini. Daerah ini indah, tapi kami menganggap biasa saja. Kalau orang datang, pasti bilang desa kami indah. Jadi mereka mengatakan, desa ini cocok menjadi desa wisata," ujar Kalerman Sagala, Tokoh Adat Desa Sianjur Mulamula, di Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Kearifan lokal yang masih dijaga oleh masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bagi pendatang atau wisatawan, dianjurkan turut menjaga kearifan lokal dengan mengenakan pakaian khas setempat dan ikut menari tarian Tortor.
Kepala Desa Sianjur Mulamula, Pardington Sagala mengatakan, secara umum, di sini masyarakatnya satu kultur. Jadi, kami ingin menjadikan desa ini sebagai desa adat. "Ini sedang diajukan, khusus untuk dusun Tiga Hutabalian. Atas kesepakatan seluruh masyarakat dan perantau, bakal diajukan nanti menjadi desa adat. Yang sekarang ini memang di wilayah pemerintah Desa Sianjur Mulamula satu dusun," kata Pardington Sagala.
Ia menambahkan, wisata perdesaan artinya setiap orang yang ingin berkunjung ke sini, harus menyesuaikan adat istiadat keseharian masyarakat lokal.
Tak hanya memiliki keindahan, masyarakat di desa ini memiliki kebiasaan membuat kain ulos dan menumbuk beras. Mereka juga menyediakan makanan khas setempat yang bisa dicicipi wisatawan yang berkunjung secara gratis.
Dalam kesempatan tersebut, peserta Jelajah Wisata Budaya Sumatera Utara sangat antusias dalam acara kunjungan ke Desa wisata ini.
Pardington Sagala menambahkan, masyarakat Desa Sianjur Mulamula mengucapkan terima kasih kepada MNC Travel yang membawa tamu-tamu jelajah wisata budaya. "Harapan kami, untuk tahun-tahun berikutnya ada rombongan lain datang berbondong-bondong ke desa Cianjur Mulamula," ujarnya.