Namun, rasa lelah akan terbayarkan begitu Anda sampai di puncak bukit ini. Hamparan keindahan gugusan pulau karang yang melingkar seakan membentuk laguna hijau di tengah birunya samudera di kejauhan.
Menjelajahi pemandangan di area sekitar menjadi aktivitas paling populer untuk dilakukan. Tapi, Anda harus berhati-hati karena medannya dianggap tidak nyaman dan licin. Belum lagi, banyaknya batu tajam yang bertebaran di sana. Menikmati indahnya laut biru yang menenangkan. Sungguh, Anda akan dibuat nyaman.
Pulau Pianemo juga populer dengan tanjung terkenal bernama Bintang. Seperti namanya, tanjung ini berbentuk bintang apabila dilihat dari atas. Untuk menyaksikannya dengan jelas, Anda perlu mendaki bukit terlebih dahulu. Tips-nya, Anda bisa melakukan hiking di pagi hari, saat suhunya masih dingin dan sinar matahari terasa hangat.
Ada banyak penerbangan dari Jakarta (Bandara Internasional Soekarno-Hatta) menuju Raja Ampat (Bandar Udara Marinda). Harga tiket pesawat yang ditawarkan untuk sekali jalan juga bervariasi.
Dari Jakarta, Anda akan terbang sekitar 2 jam 10 menit untuk transit di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Kemudian dilanjutkan ke Bandar Udara Domine Eduard Osok di Sorong, Papua Barat, sekitar 2 jam 15 menit. Dari Sorong, berlanjut ke Bandar Udara Marinda di Waisai, sekitar 30 menit.
Nah, menuju Pianemo bisa dilalui dari Waisai yang sudah masuk Kabupaten Raja Ampat, atau dari Kota Sorong. Dari Sorong, membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan menggunakan speed boat. Sementara jika berlayar dari Waisai, hanya butuh sekitar 1 jam, juga dengan speed boat.
Biaya speed boat berkapasitas 30 orang dari Sorong ke Pianemo bisa mencapai Rp30 juta satu kapal. Ya, tinggal dibagi saja antar penumpang. Sementara dari Waisai ke Pianemo, biaya speed boat sebesar Rp5,5 juta dibagi 8 orang. Semuanya untuk pulang-pergi (PP). Sebelum benar-benar masuk Pianemo, Anda perlu membayar biaya masuk di pos untuk kapal Rp500 ribu dan spead boat Rp300 ribu.