Di desa wisata Negeri Hila, wisatawan dapat mengunjungi berbagai tempat wisata bersejarah yang menawarkan pemandangan indah, serta cerita berharga, sebagai bagian dari sejarah bangsa. Desa wisata ini memiliki beragam potensi wisata, seperti wisata budaya, sejarah, bahari, alam atau buatan, kuliner lokal, dan kerajinan tangan.
Bahkan, di sini Anda masih dapat menjumpai beberapa warisan budaya yang masih dilestarikan, seperti cakalele, bambu gila, tari lenso, hadrat, sawat, leka-leka wae/ngabuburit, pesona Ramadhan, sau reka-reka, hingga Alquran tertua.
Benteng Amsterdam
Salah satu peninggalan sejarah yang bisa dikunjungi di desa wisata ini adalah Benteng Amsterdam. Benteng ini dibangun pada tahun 1642 oleh Gerrard Demmer, yang kemudian dijadikan gudang rempah pertama di Indonesia.
Wisatawan belum bisa disebut bertandang ke Negeri Hila, jika belum mengunjungi Benteng Amsterdam. Meskipun namanya Benteng Amsterdam, bangunan ini pertama kalinya dibangun oleh Portugis, yang dipimpin oleh Fransisco Serrao pada 1512 dan dijadikan sebagai Loji perdagangan. Kemudian, setelah Belanda berhasil menduduki Ambon pada 1605, akhirnya mereka mengambil alih bangunan tersebut dan terjadi pengalihan fungsi. Hingga pada 1649-1656 bangunan itu akhirnya dinamakan menjadi Benteng Amsterdam.
Tak sekadar menyimpan sejarah panjang dari Negeri Hila, dan Indonesia. Dari lantai atas benteng Amsterdam, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan indah laut lepas dengan airnya yang berwarna biru jernih, serta hijaunya pepohonan yang tumbuh di sekitar benteng. Bangunan utama benteng terdiri dari tiga lantai, yang dikelilingi tembok. Ada pula satu teras gantung di sisi utara lantai dua dan menara pengintai di bagian atas.