Melakukan pembelian selalu menjadi petualangan. Tidak ada label harga di sini. Sebaliknya, harga setiap barang berfluktuasi berdasarkan jumlah. Anda tetap harus melakukan tawar-menawar harga. Olahraga tawar-menawar membutuhkan waktu. Selain tawar menawar, berbelanja di Marrakech akan terasa spesial karena banyak barang yang dibuat di souk. Ini berarti, Anda sering dapat membuat permintaan khusus untuk warna atau ukuran favorit Anda di tempat.
Berbelanja dan mengunjungi museum Yves Saint Laurent
Ada banyak yang dapat Anda lakukan di Marrakech selain berbelanja. Anda bisa mendatangi Jardin Majorelle, sebuah taman botani yang dirancang oleh pelukis Orientalis Jacques Majorelle pada 1920-an. Kebun ini pernah rusak. Namun, dibeli dan dihidupkan kembali oleh Yves Saint Laurent dan rekannya Pierre Berge pada 1980-an. Kebun ini telah dibuka untuk umum sejak 2008.
Pada 2017, Fondation Pierre Berge - Yves Saint Laurent membangun sebuah museum yang didedikasikan untuk mendiang desainer di samping taman. Museum ini adalah rumah bagi koleksi pakaian dan aksesori cantik Saint Laurent, yang karyanya sangat dipengaruhi oleh perjalanannya di Marrakech.
Marrakech memiliki destinasi seni memesona
Museum Seni Kontemporer Afrika Al Maaden (MACAAL) adalah pusat kota baru untuk dunia seni. Dibuka pada Februari 2018, MACAAL adalah proyek ambisius yang didedikasikan untuk menampilkan karya seniman di seluruh benua. Museum ini secara resmi membuka pintunya bertepatan dengan 1:54 Contemporary Art Fair di New York. Pameran yang juga diadakan di London dan New York, dianggap sebagai pameran terkemuka yang didedikasikan untuk seni kontemporer Afrika.
Kota baru Gueliz yang terletak di luar medina, adalah pusat belanja dan restoran kelas atas. Namun dalam beberapa tahun terakhir, berbagai galeri seni telah bermunculan untuk mendukung adegan seni yang tumbuh dengan cepat.