Bebatuan yang membentuk tingkatan tersebut tidak licin meski dialiri air. Bebatuan tersebut juga memberi pemandangan yang menakjubkan. Kilauan warna-warni yang didominasi warna hijau akan terlihat menari-nari ketika sinar matahari menyentuh batu di dasar kolam. Anda bisa berfoto di atas undakan-undakan tersebut.
Air terjun Moramo berada di Desa Sumber Sari, Moramo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Jika Anda tiba dari bandara Walter Monginsidi, Anda bisa menggunakan transportasi umum menuju Suaka Alam Tanjung Peropa. Sebelum sampai lokasi air terjun, Anda harus trekking menembus kawasan hutan dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Selama perjalanan, Anda akan melihat pemandangan alam yang hijau dan luas.
Hutan suaka tersebut terbentuk dengan aneka ragam flora dan fauna yang asri. Anda juga bisa mendengar kicauan burung yang saling bersahutan, atau kupu-kupu hutan yang indah.
Air Terjun Moramo berasal dari Sungai Biskori yang berhulu di Pegunungan Tambosulu. Desa Sumbersari yang menjadi lokasi Air Terjun Moramo merupakan salah satu tujuan transmigrasi penduduk Jawa dan Bali. Awalnya, Air Terjun Moramo ditemukan warga transmigran asal Jawa sekitar tahun 1980, saat membuka hutan untuk memasang perangkap binatang.
Setelah melihat air terjun tersebut, maka dibuatkan jalan menuju ke sana pada 1989. Tahun 1990, Air Terjun Moramo dibuka sebagai tempat wisata. Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa memiliki luas sekitar 38.937 hektare. Selain memiliki kecantikan panorama alam serta flora fauna yang beragam, kawasan ini ternyata memiliki kandungan marmer terbesar di dunia. Diperkirakan sekitar 860 miliar kubik marmer tersimpan di kawasan ini.