Dia menjumpai batu bata yang diduga bekas candi. Menurutnya, jika batuan ini diekskavasi atau dibersihkan di bawahnya akan terlihat struktur percandian.
"Di sini ada batu bata dan bebatuan. Itu biasanya di era majapahit sering dijumpai percandian terbuat dari batu bata. Karena kita lihat zaman dulu batu bata melambangkan unsur tanah, air, api dan udara. Proses pembuatan batu bata itu melambangkan kehidupan," kata dia.
Saat menjelajahi lereng gunung tersebut, akan terlihat situs terhampar luas. Batu bata kuno tersusun rapi meski tidak utuh. Terdapat pula batuan dengan jenis candi kuno. Kemungkinan ini candi besar.
Jika dilihat secara keseluruhan, suasanya terlihat asri. Apalagi ini adalah peninggalan nenek moyang. Ada bangunan kuno yang unik dan bersejarah.
"Jadi di bawah sini adalah batu bata kuno, kemungkinan candi besar. Bahkan, kalau dilihat susunan batunya seperti makam, padahal bekas percandian. Kalau dilihat dari jarak jauh mirip makam," katanya.
Menurut dia, letak bekas candi ini di berada di lereng gunung. Berada di sini, seolah Anda sedang berada di zaman dulu. Ini adalah hasil karya zaman dulu. Mereka suka dengan suasana pegunungan.