Wanita buang air kecil di lantai dalam acara kerajaan
Pada abad ke-18, wanita yang mengunjungi Istana Kensington harus tampil mengesankan. Mereka akan mengenakan gaun pakaian yang disebut "Robe de Cour". Ini merupakan gaun yang memiliki bentuk kaku. Pada abad 18, pakaian ini merupakan gaun formal di acara kerajaan yang biasa dipakai wanita di Eropa, terutama di Prancis.
Menurut The Dreamstress, gaun ini memiliki desain yang terdiri dari korset bertulang yang berfungsi mengangkat bagian belakang tubuh dan memiliki rok lebar. Ukuran roknya terbilang ekstrem, sehingga wanita yang memakainya harus berjalan menyamping ketika memasuki pintu. Tapi bukan itu saja. Roknya begitu besar, sehingga wanita pada zaman itu tidak bisa menggunakan toilet.
Sebagai gantinya, mereka terpaksa memanggil seorang pelayan. Pelayan akan merangkak di bawah rok, untuk membantu wanita tersebut buang air kecil. Namun, jika para pelayan tidak ada pada waktu yang tepat, artinya wanita tersebut terpaksa buang air kecil di lantai istana. Memang tidak ada dokumentasi tentang fenomena ini, namun perilaku seperti ini dapat diterima secara sosial, ketika itu.
Mengolesi wajah dengan lemak angsa agar cantik di acara kerajaan
Sebelum mengadakan acara besar, baik wanita maupun pria akan memercikkan bulu angsa ke seluruh wajah mereka. Hal ini bertujuan untuk melindungi wajah. Langkah selanjutnya, mereka akan memakai make-up putih agar terlihat menarik. Bahkan, saking putihnya, bagian rambut dan alis hilang tidak terlihat. Agar terlihat alami kemudian mereka mengoleskan mouse-skin eyebrows. Tapi, karena ruangan tersebut terlalu panas karena ratusan orang memadati istana, maka tak jarang make-up tersebut luntur.
Tamu kerajaan yang pingsan harus tetap anggun
Acara istana biasanya akan berlangsung cukup lama seharian penuh. Tidak sedikit para tamu wanita kerajaan pingsan. Belum lagi karena suhu ruangan yang panas, pakaian yang berat, hingga bulu angsa, ini semua akan membuat mereka lelah. Tapi, karena ini adalah acara kerajaan untuk kalangan atas, ketika wanita pingsan, mereka tidak bisa jatuh ke lantai sembarangan. Sebagai gantinya, wanita harus menuju ke sudut dinding dan terjatuh dengan anggun sampai mereka menyentuh lantai. Menurut pemandu di Istana Kensington, wanita terebut kemudian akan tetap berada di lantai dalam posisi duduk, sampai mereka merasa cukup sehat untuk berdiri.