Sastrawan Nusa Tenggara Timur, yang juga menjadi penanggung jawab di subsektor penerbitan, Dicky Senda, mengaku senang dengan adanya uji publik aksilarasi, sebab dummy buku yang telah ia dan 30 peserta aksilaras siapkan, akan mendapat berbagai masukan agar kualitas isi buku tersebut menjadi lebih baik lagi.
“Uji publik kami masih dapat dibilang baru 50 persen, akan masih banyak revisi, dan tentu saja uji publik ini menjadi bagian dari perkembangan kami menjadi lebih baik. Jadi nantinya harapan kami buku-buku ini dapat dicetak dan didisplai di ruang publik, dan dapat dijadikan sebagai panduan para turis saat berwisata ke Labuan Bajo,” ujar Dicky.