Nia lantas berharap, agar kejadian ini tidak kembali terulang di kemudian hari. Dia mewakili Kemenparekraf dan Pemerintah Indonesia turut mengungkapkan permohonan maaf atas aksi sekelompok oknum PMI tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Nia memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga dan instansi atau perwakilan terkait, untuk melakukan sejumlah langkah agar kejadian tersebut tak kembali terulang di kemudian hari. "Jadi ini mohon tidak terulang kembali, dan kami sangat menyesalkan. Mohon maaf kepada aparat setempat,” katanya.
"Dan ini kami akan koordinasi dengan perwakilan bagaimana status itu, dan bagaimana upaya kita atau lewat perwakilan karena agar tidak terulang kembali,” katanya.
Sebelumnya, beberapa unggahan di media sosial menunjukkan para oknum PMI tersebut berkumpul dengan atribut geng, mengibarkan bendera kelompok, bahkan ada yang menunjukkan senjata tajam.
Berdasarkan informasi dari unggahan akun di X @minako_satou, para oknum PMI ini membentuk geng dan mengganggu ketertiban di wilayah mereka bekerja. Unggahan itu menyertakan sejumlah foto dan video yang tampaknya berasal dari akun TikTok geng oknum PMI tersebut.
"Beberapa oknum PMI di Jepang bikin resah dengan bikin geng, ganggu ketertiban, dan bikin orang susah lewat. Hal memalukan kayak gini jangan dibawa ke negara orang. Kasihan warga Indonesia lain yang patuh jadi kena imbasnya,” kata keterangan pada unggahan tersebut.
Akun X warganet Jepang @Parsonalsecret mengungkapkan insiden ini terjadi di Osaka, dan para oknum PMI bertingkah seperti berandalan, berkumpul membawa senjata tajam dan memblokir trotoar.