Selain itu, pentingnya mengedukasi masyarakat untuk mendorong saling menjaga satu sama lain. Tujuannya agar kejadian pelecehan seperti di tempat wisata Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak tidak terjadi lagi.
"Juga dinas pariwisata daerah, pusat dan pelaku industri pariwisata, menciptakan destinasi ini benar-benar berkelas dunia. Jangan sampai hal-hal tersebut terulang kembali dan SOP keamanan dan kenyamanan harus berbasis SNI CHSE," katanya.
Sebelumnya, viral di media sosial oknum pengelola wisata Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak melakukan kekerasan seksual kepada para pengunjung kawasan tersebut.
Peristiwa itu pun diunggah oleh akun Instagram @mountnesia. Dalam unggahannya tersebut menceritakan disertai beberapa slide foto kronologi kejadian, apa yang telah dialami salah satu pengunjung perempuan yang mana bagian sensitifnya dipotret oleh oknum tersebut.
"Pelaku memfoto korban yang difokuskan pada bagian belakang tubuh (bokong) korban. Setelah dicek handphone pelaku, ternyata ada puluhan, mungkin bahkan ratusan foto-foto sejenis ke korban perempuan / pengunjung lainnya," tulis akun tersebut.