Namun menurutnya hal ini menjadi awal yang baik. Dia berharap wilayah lain di Pontianak dan Kalbar juga diperhatikan pemkot dan pemprov seperti halnya Jalan Ahmad Yani ini.
“Kalau dibilang panas, ya SANGAT WAJAR. This city called the Equatorial City alias Kota Khatulistiwa for a reason,” katanya.
Menariknya pemerintah Pontianak tidak melupakan elemen lokal. Motif pada pedestrian itu mengambil motif Tenun Corak Insang khas Melayu Pontianak.
Pemilihan materialnya pun dipilih yang tidak licin, bahkan sehabis hujan deras sekalipun. Desain perencanaan yang sangat humanis
“For those who comparing this to Jakarta's pedestrian way, Jakarta mah udah ada di Sudirman-Thamrin. Saya tau karena saya kerja merantau ke Jakarta. Bahkan kantor saya di Jalan Sudirman dan sejak Ahok dan Anies, trotoar Jakarta dibagusin banget dan proper,” katanya.