JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) memikat wisatawan untuk berwisata. Beberapa destinasi di Labuan Bajo terkenal hingga mancanegara.
Namun, di balik tingginya minat wisatawan untuk berwisata ke Labuan Bajo, tren peningkatan volume sampah juga menjadi persoalan baru.
"Saat ini, terjadi tren peningkatan volume sampah di Labuan Bajo. Kami mencatat lebih dari 16 ton volume sampah per hari," ujar Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut Edistasius, perlu gerakan nyata dalam menangani sampah di Labuan Bajo. Dia mengapresiasi peluncuran Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (Gradasi) yang diinisiasi Danone-Aqua bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan diluncurkan di Labuan Bajo.
"Dengan menjadikan Labuan Bajo sebagai bagian dari program Gradasi telah terbukti berhasil mengurangi sampah plastik di beberapa wilayah di Indonesia," kata Edistasius.
Dia berharap program ini dapat mengubah mindset masyarakat dan juga wisatawan yang datang ke Labuan Bajo untuk turut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah secara sembarangan.