“Sebagai kementerian yang membawahi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf tidak bisa berjalan sendiri dalam mengembangkan sektor ini. Dibutuhkan dukungan berbagai pihak seperti Kementerian dan Lembaga, Asosiasi dan seluruh masyarakat. Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini kolaborasi menjadi sangat penting sehingga penandatanganan nota kesepahaman ini kami harapkan menjadi momentum untuk lebih menyeleraskan pengambilan kebijakan demi menghasilkan program-program yang memberikan dampak positif untuk masyarakat.” kata Angela, di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta (4/9/2020).
Wamenparekraf Angela menambahkan, potensi wisata olahraga di Indonesia sangat besar dan diyakini bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Potensi wisata olahraga di Indonesia mempunyai dampak berganda untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah yang inklusif. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa penyelenggaraan event olahraga yang turut berdampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti Asian Games, Jakarta Marathon, Tour de Bintan, Tour de Ijen, dan Tour de Singkarak.
“Wisata olahraga selain dapat memberikan manfaat positif dari sisi ekonomi yang inklusif juga dapat meningkatkan pola hidup sehat di masyarakat. Oleh karena itu, kementerian dan lembaga terkait serta seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam mengembangkan wisata olahraga dan menciptakan sport event tidak hanya dalam rangka menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke destinasi wisata di Indonesia tetapi juga untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional ,” ujarnya.
Angela berharap nota kesepahaman tersebut dapat memperkokoh kerja sama dan kolaborasi antar kementerian terkait upaya pengembangan program kepemudaan dan keolahragaan yang selaras dengan pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif nasional.