"Dalam festival kota lama akan ada banyak pertunjukan yang tampil, mulai dari seni, musik, tari, baca pusisi, hingga kuliner. Ada banyak karya-karya yang ditampilkan, diskusi buku dan semua tentang seni. Ada yang dulu, ada yang sekarang, dan ada yang ke depan. Mari kita hidupkan Kota Lama dan Pariwisata kita biar boom," ujar Gubernur Ganjar, melalui keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Selasa (20/8/2019).
Festival ini melibatkan pihak-pihak strategis, seperti institusi pemerintah mulai dari Wali Kota Semarang hingga Gubernur Jawa Tengah, perusahaan swasta, beragam komunitas, kalangan seniman dan budayawan, serta beragam elemen masyarakat lainnya.
Ada banyak acara yang tersebar mulai dari Art House Stage di Gedung Marabunta, aneka stand kuliner dan produk di tanah lapang eks Hotel Jansen, Big Stage di Taman Srigunting dan Oudetrap, dan terdapat Existing Tenant Cafe dan Resto.
Acara yang akan berlangsung dari 12 hingga 22 September 2019 ini mengusung “Kuno Kini Nanti”. Sama dengan tahun lalu dengan mengambil tema episodik Indische Parade.
Sejumlah hiburan dan lokasi menarik sungguh sayang dilewatkan, mulai dari Pasar Sentiling, Parade, Street Art, Dance Festival, pameran, dan panggung musik yang menampilkan artis-artis ternama seperti Jazz Ngisoringin, Gilang Ramadhan, Gugun Blues Shelter, Indra Lesmana, Monita Tahalea, dan masih banyak lagi.
Festival Kota Lama diharapkan tidak hanya menjadi sebuah ajang hiburan semata, namun juga menjelma menjadi "gerakan kesadaran" akan strategisnya pelestarian kawasan Kota Lama sebagai cagar budaya hidup di Jawa Tengah. Pada gilirannya tidak hanya menggairahkan industri pariwasata tetapi juga menghidupkan potensi perekonomian Provinsi Jawa Tengah.