JAKARTA, iNews.id - Wisata di Sumatera Utara atau tepatnya di Tapanuli Tengah, traveler akan terpana dengan pemandangan indah alam yang menakjubkan. Salah satu objek wisata yang menjadi favorit wisatawan adalah Air Terjun Batu Lubang.
Tempat wisata yang berada di Desa Simaninggir di Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah. Air terjun ini terkenal dengan kejernihan air yang mengalir di atas terowongan Batu Lubang.
Jika traveler berada di air terjun ini, tidak ada salahnya mengenal lebih jauh mengenai kisah sejarah terowongan terpendek bernama Batu Lubang yang memiliki kisah haru.
"Terowongan Batu Lubang dibangun pada masa kolonial Belanda antara 1900 - 1930 dengan melibatkan rakyat Tapanuli (khususnya warga Sibolga dan Tapanuli Tengah) serta pejuang-pejuang kemerdekaan yang menjadi tawanan Belanda masa itu. Tujuan pembukaan Batu Lubang ini adalah untuk mempermudah sarana transportasi menuju Tarutung sekaligus juga untuk mempermudah pengangkutan hasil bumi dari tanah Batak dan penumpasan laskar atau pejuang kemerdekaan Indonesia. Maka rakyat dan pejuang saat itu dipaksa bekerja (kerja Rodi) untuk membuka jalan dan Batu Lubang tersebut. Konon ceritanya banyak darah tertumpah atau rakyat yang menjadi korban dari pekerjaan pembukaan jalan dan Batu Lubang itu, terutama pada pembukaan jalan pada terowongan," tulis Instagram @indoflashlight, dikutip Sabtu (11/8/2018).
Batu Lubang ini merupakan terowongan yang dikerjakan Belanda, tepatnya pada 1930. Tujuannya untuk melancarkan transportasi yang akan menuju ke Tarutung. Namun dalam pengerjaannya pasukan Belanda melakukan kerja paksa kepada rakyat pribumi Indonesia.