Dengan begitu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) asal Arab Saudi diharapkan dapat meningkat melalui penjualan paket wisata yang dibuat oleh wholesaler Arab Saudi baik melalui platform B to B ataupun B to C.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II, Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, tingginya minat wisman Arab Saudi untuk berkunjung ke Indonesia perlu dibarengi dengan promosi destinasi wisata di Arab Saudi. Terutama promosi destinasi baru, karena selama ini yang banyak dikenal wisman Arab Saudi hanya destinasi Jakarta, Puncak, Bandung, dan Bali.
“Bali merupakan destinasi yang sangat cocok bagi wisatawan asal Arab Saudi, karena memiliki pantai yang indah juga daerah Ubud yang sejuk. Dan Malang sebagai salah satu destinasi baru yang terus dipromosikan tahun ini kepada masyarakat Arab Saudi, mempunyai daerah yang sejuk dan mempunyai banyak theme park yang cocok untuk keluarga asal Arab Saudi,” ujar Nia.
Peserta Fam Trip berada di Malang pada 25-29 Oktober 2019 dengan tujuan meliputi Gunung Bromo, Jatim Park 2, Museum Angkut, Air Terjun Coban Rondo, dan Kampung Jodipan. Sedangkan di Bali pada 29 Oktober-2 November 2019, peserta akan mengunjungi Bali Bird Park, Bali Pulina Plantation, Ayung River Rafting, Bali Hai Beach Club, dan melihat Kawasan Nusa Dua.
Bagi wisatawan Arab Saudi, Indonesia memiliki kondisi iklim alam yang berbeda dengan negaranya. Adanya berbagai destinasi seperti hutan hujan tropis, pegunungan yang hijau, sawah, serta curah hujan yang lebat menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa Arab untuk berwisata di Indonesia.
Selain itu, Arab Saudi pun merupakan salah satu pasar yang diharapkan dapat mendorong jumlah wisatawan dari Negara-negara Teluk Persia dan sekitarnya. Peningkatan jalur konektivitas dari Negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi.