5 Sajian Rantang Ibu, Coba Bistik RI dengan Paduan Rempah Tradisional

Rahma Sari
Bistik RI sangat khas dengan perpaduan bumbu tradisional. (Foto: iNews.id/Rahma Sari)

JAKARTA, iNews.id – Menikmati makanan yang lezat seperti racikan ibu di rumah memang paling nikmat. Inilah yang diusung Rantang Ibu, restoran dengan konsep casual dining.

Ibu memang selalu menuangkan cintanya dalam masakan yang dibuat untuk suami dan anak-anaknya. Restoran ini ingin pengunjung yang datang dapat merasakan nikmatnya makanan seperti masakan ibu.

Chef Rantang Ibu Purbo Wahyono mengatakan, Rantang Ibu menyajikan menu dengan cita rasa lokal Nusantara. Beberapa menu yang dihadirkan Rantang Ibu, di antaranya bistik RI, cumi colo-colo, sate lilit, sop pindang salmon, garang asem iga sapi, sate maranggi, dan nasi campur priyayi.

"Keseluruhan ada 30 lebih menu, seperti appatizer, sup, dan main course. Main course terbagi dari ayam, beef, seafood seperti ikan dan cumi. Ada dessert juga yang mengangkat makanan tradisional," kata Purbo Wahyono kepada iNews.id, Restoran Rantang Ibu, Jakarta, belum lama ini.

Penasaran menu-menu racikan Chef Purbo Wahyono di Rantang Ibu, berikut ulasan yang dirangkum iNews.id.

Bistik RI

Tampilan bistik RI yang dibuat dari beef US tenderloin terlihat sangat menggoda. Bistik disiram dengan saus berwarna coklat yang terbuat dari kapulaga dan kayu manis. Kemudian bistik ditambah mayones jawa. Pembuatan mayones jawa sama seperti mayones pada umumnya, namun ada campuran kuning telur rebus dengan kentang yang telah dilembutkan. Lalu bistik disajikan bersama pindang telur, kentang, dan wortel.
“Sebenarnya basic dari bistik ini sendiri semur. Semur otomatis rasanya manis. Tapi di situ ada manis, rasa kapulaga, kayu manis, dan flavor rasanya ke pala. Jadi, perpaduan bahan-bahan rempah yang tradisional,” kata Chef Purbo Wahyono.

Sate Maranggi


Sate maranggi dibuat dengan pilihan daging terbaik yang diimpor. Sate ini memiliki bumbu yang khas. Chef Purbo mengatakan, bumbu yang digunakan seperti ketumbar, kunyit, bawang merah, bawang putih, dan kecap manis. Kemudian bumbu dicampur daging dan didiamkan semalaman dalam chiller supaya meresap.
“Setelah meresap, baru ditusuk. Setelah itu kita vakum supaya tidak berubah tekstur, warna, dan tidak berubah rasa. Kemudian dimasukkan ke freezer,” katanya.

Cumi Colo-Colo


Ini merupakan cumi yang dibakar dan ditaburi dengan sambal colo-colo. Namun, sambal colo-colo yang dibuat sangat khas dan spesial. Sambal colo-colo pada umumnya hanya menggunakan tomat, cabai, dan kecap. Namun Chef Purbo menambahkan aroma dengan lemon jus atau irisan daun jeruk, lalu ditambah daun ketumbar.
Cumi terasa sangat renyah dengan tingkat kematangan yang pas. Rasanya lezat dan bumbu meresap. Menurut Chef Purbo, cumi supaya renyah harus selalu diputar saat dibakar.

“Untuk proses pembakaran cumi harus kita tahu. Kalau cumi belum matang akan anyir dan kenyal, tidak bisa digigit. Tetapi jika terlalu matang dan lama dibakar, hasilnya keras dan tidak bisa dimakan, alot. Kalau matangnya pas, cumi akan renyah,” katanya.

Pindang Salmon

Menu ini disajikan khusus untuk ibu hamil, orang diet, dan lainnya. Salmon memang memiliki tingkat kolesterol yang rendah dan nutrisi yang tinggi. Pindang salmon dibuat dengan bumbu dasar resep ibu seperti bawang merah, bawang putih, asem jawa, daun seledri, kunyit, dan jahe. Sedangkan salmon dimasak setengah matang di bagian dalam dan bagian luarnya sedikit matang.

Menurut Chef Purbo, salmon dimasak setengah matang agar kandungan omega tidak hilang.

“Sebenarnya, salmon itu paling bagus kalau setengah matang agar kandungan omeganya masih ada. Kalau terlalu matang, kandungan omeganya tidak ada, kembali lagi seperti daging biasa, nutrisi, vitamin, omega tidak ada, hilang,” katanya.

Nasi Priyayi


Nasi campur priyayi merupakan menu yang dulu disajikan untuk kalangan raja dan bangsawan keraton. Uniknya dari menu ini adalah warna nasi berwarna hijau.

Nasi dimasak menggunakan daun suji tanpa santan, tapi memakai kemiri. Kemudian nasi dihidangkan bersama lauk-pauk, seperti sayur urap, udang balado, ayam goreng, teri kacang, dan sate lilit.

“Nasi memiliki wangi dari daun suji. Rasanya bukan dari santan seperti nasi kuning karena kita pakai kemiri,” ujar Chef Purbo.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Megapolitan
8 hari lalu

Situasi Terkini Area Kuliner di Kalibata usai Dibakar Buntut 2 Matel Tewas Dikeroyok

Kuliner
1 bulan lalu

Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!

Kuliner
1 bulan lalu

Sensasi Restoran Li Lian di Park Hyatt Jakarta, Manjakan Pengunjung

Kuliner
2 bulan lalu

Kari Otentik Jepang Bisa Halal Juga Kok, Ini Caranya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal