"We make it happen," lanjut Chef Juna, "kami butuh daya tahan kalian, ini bakal jadi hari yang panjang."
Di tantangan ke-dua, Palitho dan Cheryl berhadapan dengan Chef Maxie Millian, seorang juru masak ternama dari restoran mewah Bali. Sama seperti tantangan sebelumnya, para juri berharap para Grand Finalis bisa menduplikasi hidangan khas sang tamu.
"Tiap poin berharga," ujar Cheryl memantapkan diri.
Peserta duplikasi masakan
Dalam tantangan kedua, para grand finalis diharuskan menduplikasi masakan dari Chef Maxie Millian, yaitu scallop bumbu woku dan beef wellington bumbu rendang. Ketika dinilai, rupanya masakan keduanya tampak saling melengkapi.
Salah satu contohnya berada pada masakan beef wellington. Menurut para juri, Palitho kurang berhasil memasak bumbu rendang yang enak namun memiliki tekstur yang sempurna. Sedangkan Cheryl malah gagal menciptakan tekstur bumbu yang bagus namun memiliki rasa rendang yang sempurna.
"Kalian sama-sama punya plus dan minus, tapi neck to neck banget," komentar Chef Maxie.
"Kalian nggak bikin pekerjaan kami jadi lebih mudah," timpal Chef Juna.
Keduanya punya keunggulan dan kelemahan yang komplementer sejak tantangan pertama, para juri pun mengaku harus berpikir ekstra keras demi memberi penilaian yang layak. Sebelum menyudahi penilaian, Chef Juna memberikan pujian singkat kepada para Grand Finalis.
"Kami nggak salah pilih peserta Grand Final," tuturnya.
Akan disambung dengan tantangan ke-tiga hari Minggu besok, akankah Cheryl atau Palitho yang keluar dengan gelar MasterChef Indonesia season 9?