JAKARTA, iNews.id - Menjadi food blogger memang dibutuhkan kreativitas. Anda bisa memilih konten kuliner, wisata, atau fashion, masing-masing memiliki pengemar berbeda.
Namun, untuk menjadi kreator konten yang disukai masyarakat tidak bisa instan, dibutuhkan hobi dan minat khusus untuk menjalaninya. Salah satunya seperti food blogger asal Medan, Aily Tantono.
Pemilik aku eat.time.story ini sama sekali tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang kreator seperti sekarang ini.
“Saya awalnya malah buka toko pakaian, ingin belajar bisnis. Foto-foto dan kulineran itu hanya sekadar hobi,” ujar pemilik gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara ini.
Awal mula Aily mengenal dunia kreator konten ini dari seorang food blogger, yaitu Henjiwong. Dia memperkenalkan Aily pada dunia kreator. Dari situl awalnya Aily hanya sebatas suka foto-foto dan kulineran, akhirnya mulai belajar menjadi food blogger juga. Dia pun mengganti nama akunnya menjadi eat.time.story.
Pergantian nama ini dimaksudkan Aily agar orang lebih paham konten yang dia tampilkan di Ig, Youtube, maupun TikTok-nya adalah sesuatu yang berhubungan dengan makanan.
Awalnya, dia memilih mengulik makanan-makanan yang ada di kaki lima atau UMKM. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dia juga juga mulai mengulas menu di kafe-kafe dan hotel berbintang.
Terkait dengan bisnis toko pakaian yang dirintis Aily memang sudah tutup sejak 2019. Hal ini disebabkan dia sudah tidak bisa membagi waktu lagi antara usaha toko pakaian dan pekerjaan sebagai kreator.
"Saya terima banyak undangan dan mulai di-endorse klien. Sejak saat itu saya memutuskan untuk fokus menjadi kreator konten dan menutup toko pakaian saya," kata Aily.