“Tahun 98 itu restoran kita bisa dikatakan 90% hancur, dan kita pada saat itu sudah nggak berdaya pokoknya. Peralatan sampai lampu neon kita semua dicopot,” kata Jo Hariss Leswana.
“Tetapi, orang jangan terpaku pada masalah seperti itu. Kita harus cepat bergerak agar tetap bisa hidup. Biarkanlah yang sudah terjadi berlalu, yang penting adalah mengatur ke depannya akan bagaimana. Anggap saja musibah sebagai pengalaman dan motivasi luar biasa saja. Dalam 3 bulan kita sudah bergerak seperti biasa,” lanjutnya.
Selain itu, Jo mengungkapkan bahwa semenjak masa pandemi mereka tidak mengurangi jumlah karyawannya dan beroperasi seperti biasa meskipun pelanggan tidak sebanyak dulu.
Hal ini dikarenakan ajaran bapaknya untuk terus ringan tangan dan membantu orang lain, terutama karyawan mereka yang sudah membantu bisnisnya selama ini.
Masih banyak lagi pesan berharga serta kisah ketulusan Jo dan keluarga Kwetiau Sapi 78 yang menarik dan mengharukan dikupas di episode terakhir ini. Tonton episode ke-tujuh Vision+ originals Once Upon a Time in Chinatown secara gratis eksklusif di Vision+!
Segera unduh aplikasi Vision+ di Google Play Store atau App Store di sini atau kunjungi www.visionplus.id. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Vision+, silakan mengikuti akun media sosial resmi Vision+ di @visionplusid (Facebook, Instagram, Twitter) atau Whatsapp di 0888 8000 00. Vision+, Happiness, Anytime, Anywhere!
#visionplus #originalseries #OUATIC