Pasalnya, saat itu, Ellen belum bisa memasak sama sekali. Dia mengaku baru mulai belajar memasak saat mendampingi suaminya yang saat itu bekerja di Singapura. Ternyata, di situlah dia baru merasakan memasak itu sangat mengasyikkan.
“Karena kami tinggal di luar negeri kami jadi mulai suka masak ya lama-lama jadi makin sering memasak dan saya melihat ini sebagai peluang,” kata dia.
Ellen pun makin terpesona dengan dunia kuliner ketika seorang temannya yang sedang hamil, memesan katering harian padanya. Pada saat itu, Ellen mulai fokus dengan dunia masak.
“Gara-gara awalnya ada teman saya yang hamil, dia ngidam, minta dibikinin masakan, terus dia minta dikateringin buat satu keluarga karena dia waktu itu lagi nggak bisa masak,” katanya.
Selanjutnya, ada lagi seorang temannya yang memesan tumpeng. Permintaan itu Ellen sanggupi, hingga akhirnya dari mulut ke mulut, makin banyak order pesanan yang datang menghampirinya.
Apalagi masyarakat Indonesia yang ada di Singapura memang selalu kangen dengan masakan Indonesia termasuk tumpeng.
Saat kembali ke Indonesia Ellen lantas kembali melanjutkan usahanya. Dia yang semula belajar masak secara otodidak, mulai menambah ilmu. Mulai dari ikut komunitas kuliner hingga mengikuti kursus memasak.
Selama kurang lebih 15 tahun, Ellen konsisten menjalani usaha tumpengnya itu. Meski pandemi Covid-19 sempat melanda, dia tak putus asa dan tak berhenti berinovasi.
“Tidak cuma di bisnis tumpeng aja ya, tapi di semua bisnis, yang paling penting itu adalah konsisten, kesabaran, dan tidak mudah putus asa,” katanya.
“Karena yang namanya hambatan itu pasti ada aja. Ada yang kadang kala bisa kita kontrol atau ada juga hal-hal yang nggak bisa kita kontrol kaya masalah pandemi kemarin. Tapi ada hal kita bisa mengatasi hambatan-hambatan itu menjadi sebuah tantangan yang bisa kita lampaui,” lanjutnya.